Erasma F. Zalogo PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LINMAS KABUPATEN NIAS SELATAN
Abstract
Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantiatif yang bersifat asosiatif yakni bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Data yang digunakan adalah data primer dan daftar pertanyaan dikirim kepada responden. Sedangkan alat uji yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berpengaruh, pola kepemimpinan (X) terhadap kinerja pegawai (Y) yang ditunjukan dengan nilai (20.232) > (1,684) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka diterima dan ditolak, artinya variabel pola kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y). maka keputusanya adalah diterima dan ditolak dengan artinya bahwa variabel pola kepemimpinan berpengaruh positif terhadap variabel kinerja pegawai. Untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat dapat ditunjukkan dengan nilai koefesien determinasi ( ) sebesar 0.830 (83%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 83% keragaman variabel terikat (kinerja pegawai) dapat dijelaskan variabel bebas (pola kepemimpinan) sedangkan sisanya 17% dipengaruhi oleh variabel lain.
Hasil interpretasi Regresi Linier Sederhana yaitu, Y = 3.506 + 0.926 X. Model regresi menunjukan bahwa koefesien variabel bebas memiliki tanda positif. Ini berarti peningkatan salah satu variabel bebas (pola kepemimpinan) akan meningkatkan (kinerja pegawai) atau sebaliknya.
Selain itu, peningkatan kinerja juga dapat diwujudkan dengan meningkatkan pola kepemimpinan, misalnya; dengan memberikan dorongan rasa memiliki organisasi, memberi penjelasan tentang berbagai ketentuan yang wajib ditaati dan standar yang harus dipenuhi, memberikan dorongan menentukan sendiri cara-cara berdisiplinan diri.